SELAMAT DATANG

DAPATKAN INFO-INFO PENTING SEPUTAR DUNIA PERTANIAN DAN PETERNAKAN

Minggu, 15 Maret 2009

PEMELIHARAAN KAMBING


1.PENGANDANGAN
•Kandang dibuat dengan bentuk dan kontruksi yang memenuhi syarat.
•Kandang dibuat pada lokasi yang memenuhi syarat (cukup sinar matahari, sirkulasi udara baik, tidak becek, dll).
•Kambing induk yang telah bunting dan menyusui dipelihara dalam kandang tersendiri untuk menghindari: (1) keguguran, dan (2) agar pertumbuhan anak lebih cepat.
•Pada anak kambing lepas sapih hingga siap kawin bias dipelihara pada kandang koloni (dicampur).
•Usahakan kambing pejantan dikandangkan dekat dengan kambing induk/ betina yang siap kawin atau menjelang birahi.
•Kandang harus selalu bersih, usahakan debu-debu pada dinding kandang dan tempat makan selalu dibersihkan.
•Kotoran kambing yang menempel pada lantai atau yang telah jatuh di dasar kandang dibersihkan setiap 2-3 hari, dan dikumpulkan ditempat penampungan.

2.MANAJEMEN REPRODUKSI
•Kambing betina dikawinkan pertama setelah berumur 8 bulan (2-3) kali telah menunjukan gejala birahi.
•Dalam perkawinan hindari terjadinya kawin keluarga (ayah dengan anak, atau kakek dengan cucu) karena dapat menyebabkan turunnya mutu genetik. Karena itu perlu perputaran ( pergantian ) pejantan antar petani atau antar kelompok tani.
•Pada saat mengawinkan kambing sebaiknya induk dibawa ke tempat pejantan.
•Induk kambing mengalami siklus birahi setiap 18-21 hari, dan lama birahi 2 hari.
•Jika birahi mulai sore hari, kawinkan pada pagi hari esoknya dan jika awal birahi pada pagi hari, kawinkan pada sore harinya.

3. PENGENDALIAAN PENYAKIT
•Scabies
Ciri-ciri:
-Kulit mengalami kemerahan.
-Bulu rontok.
-Kambing menggosokkan badan ke dinding kandang.
-Timbul keropeng.
-Nafsu makan turun.
Pengobatan:
-Lakukan pembersihan di sekitar kandang.
-Kambing dimandikan dengan daun srikaya atau daun pring muda lalu dibilas.
-Jika lebih parah mandikan kambing dengan larutan Azuntol, Butox, Amitras atau Neo-Zidol
-Jika kondisi amat parah pengobatan dilakukan dengan: Ivomex melalui suntikan.
Pencegahan:
-Kambing yang sakit harus dipisahkan dengan kambing yang sehat.
-Lakukan pembersihan kandang secara rutin, bila perlu lakukan penyemrotan dengan disinfektan.

•Perut Kembung ( BLOAT )
Ciri-ciri:
-Perut di bagian kiri mengalami pembesaran, bila dipukul ada suara seperti kendang.
-Kambing mengalami susah bernafas.
-Kambing tidak bisa berdiri
-Badan kambing gemetar
Pengobatan:
-Kambing diberdirikan, usahakan mulut dalam keadaan terbuka, perut dioles dengan minyak hangat sambil ditekan dengan kepalan tangan dari atas sampai bawah dengan arah memutar. Lakukan berulang kali.
-Berikan minum yang mengandung soda, seperti sprite dan lain-lain
-Kambing di beri minyak kelapa sebanyak 1 gelas.
-Berikan minum dengan Tympanol/anti bloat, atau suntik kambing dengan Pilocarpin.
Pencegahan:
-Hindari pemberian hijauan yang terlalu muda secara berlebihan.
-Hindarkan pemberian hijauan yang masih basah (kena embun).

Radang susu /Mastitis
Ciri-ciri :
-Pada serangan berat ambing menjadi bengkak dan kemerahan warnanya, bila disentuh, terasa panas dan kesakitan.
-Apabila ambing diperah air susunya berwarna pucat , kuning tua, kehijauan atau kemerahan, air susu dapat menjadi lebih kental atau lebih encer.
Pengobatan
-Diberikan suntikan pada otot atau ambing
-Sebelum memasukkan antibiotik ke dalam ambing (melalui liang puting susu , susu diperah sampai habis dan masukkan antibiotik secara hati-hati.
-Kemudian ambing diremas perlahan-lahan dan merata setiap hari sekurang-kurangnya susu harus diperas habis sebanyak 3 kali.
-Untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan, ambing dikompres dengan air hangat 2 – 3 kali sehari. Pengobatan dapat diulang setiap hari selama 3 – 4 hari tergantung antibiotik yang digunakan.

Catatan :
Untuk penanganan penyakit berkonsultasilah dengan dokter hewan / petugas lapangan.


4. PEMBERIAN PAKAN.
-Pakan kambing ada 2 macam yaitu pakan hijauan (HMT = hijauan makanan ternak), sebagai sumber serat seperti daun-daunan (gamal, lamtoro, kaliandra) dan rumput-rumputan, serta pakan konsentrat sebagai pakan penguat.
-HMT ( daun-daunan, rumput) diberikan setiap hari sedikitnya 10 % dari berat badan kambing. Misalnya berat kambing 30 kg, diperlukan HMT segar minimal 3 kg/ekor/hari.
-HMT sebaiknya terdiri dari daun-daunan (minimal 50%) dan rumput-rumputan.
-Jangan berikan hijauan muda yang berlebihan atau hijauan yang basah, guna mencegah bloat (kembung perut).
-Konsentrat diberikan untuk mempercepat pertumbuhan badan (pada kambing muda), meningkatkan bobot lahir anak (pada kambing bunting), meningkatkan produksi susu (pada induk laktasi) dan menjaga kesuburan (pada kambing pejantan).
-Konsentrat diberikan setiap hari sekitar 0,8-1% X berat badan. Misalnya anak kambing yang beratnya 10 kg bisa diberikan 100 gram/ekor/hari.
-Sumber konsentrat bisa berupa konsentrat buatan pabrik, dedak padi, atau limbah kopi atau kakao yang telah diolah.
-Pemberian konsentrat sebaiknya pada siang hari (setelah pemberian HMT -I- (pagi hari) dan sebelum pemberian HMT –II– (sore hari).
-Untuk memudahkan ternak makan konsentrat bisa dibasahi dengan air hingga berbentuk pasta. Untuk melatih pada tahap awal agar ternak makan lahap, bisa ditambahkan sedikit garam atau gula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar